Dalam beberapa bulan terakhir,
wilayah jabodetabek diguyur hujan dengan intensitas yang menurut BMKG dalam
beberapa terakhir ini, dibilang cukup tinggi. hujan lebat dan memiliki
intensitas yang cukup tinggi dapat mengakibatkan banjir di wilayah jabodetabek. banjir
juga meninggalkan kerusakan dan kehancuran bahkan korban jiwa bagi para masyarakat yang terkena
banjir, contohnya seperti pada tanggal 1 januari 2020 kemarin. banyak sekali,
rumah penduduk yang mengalami kerusakan akibat terkena banjir bahkan perabotan
rumah tangga dan kendaraan pribadi mereka juga ikut rusak akibat banjir. maka dari itu, manusia selalu mencoba bagaimana cara
memprediksi banjir untuk meminimalisir kerusakan bahkan korban jiwa yang ditimbulkan oleh banjir. salah satunya yaitu melalui pemanfaatan teknologi AI (kecerdasan buatan) dan sebagai contohnya yaitu menggunakan google sebagai alat untuk memprediksi banjir.
sebagai proyek awal dari google, mereka memulai ini di India melalui program Google Flood Forecasting Initiative. program ini menggunakan alat pengukur kedalaman air di sungai dan simulasi 3D, yang mampu menampilkan proyeksi aliran sungai dan mereka menyebutnya sebagai model simulasi Hydraulic. Simulasi ini menampilkan prediksi aliran sungai saat akan meluap. dari sini akan terlihat daerah mana saja yang akan terdampak, sekaligus mencari tempat evakuasi yang paling aman untuk masyarakat setempat. sebenarnya, sudah banyak teknologi yang digunakan untuk memprediksi banjir tanpa harus menggunakan AI(kecerdasan buatan) tetapi jika kita tidak menggunakan AI maka banyak sekali kekurangannya yaitu seperti resolusi gambar yang rendah, sehingga sulit mengetahui lokasi sungai yang akan meluap dan topografi wilayah yang terus berubah-ubah.
Cara google bekerja adalan menciptakan peta elevasi, dengan data yang berasal dari Google Earth. maka, topografi wilayah bisa tergambar secara detail atau dapat terlihat jelas dalam simulasi, dari tanah sampai bangunannya dan hasil prediksi tersebut dapat langsung disampaikan ke masyarakat dengan melibatkan pemerintahan setempat melalui SMS yang diberikan oleh google dan bahkan google juga dapat langsung menyampaikan ke masyarakat melalui layanan mereka, seperti Google Maps, Search, dan SMS Android. simulasi ini juga dapat memprediksi banjir yang berasal dari sungai atau pinggir pantai. namun sangat disayangkan sekali akses penggunaan Ai saat ini masih sangat terbatas, seperti yang dikatakan Sella Nevo, Software Engineering Manager, Google AI pada acara Google Solve with AI di Tokyo, Jepang, Rabu 11 Juli 2019.
teknologi ini juga dapat memberikan informasi di mana lokasi teraman bagi warga saat mengungsi. cara google memberikan informasi tersebut dengan mengirimkan alerts atau notifikasi kepada para pengguna Android saat bencana banjir terjadi.
Komentar
Posting Komentar