PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS

A. Definisi Teknologi Sistem Cerdas / Artificial Intelligence (AI)

Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” yang berarti “saya paham”. Berarti dasar dari intelligence ialah kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi. Intelligence merupakan istilah yang komplek yang dapat didefinisikan dengan ungkapan yang berbeda seperti logika, pemahaman, self-awareness, pembelajaran, perencanaan, dan problem solving. Sedangkan “Artificial” adalah sesuatu yang tidak nyata, seperti tipuan karena merupakan hasil simulasi.

Jadi secara umum, AI adalah teknik dan ilmu untuk membuat suatu mesin menjadi cerdas, terutama untuk program komputer. Kecerdasan seperti yang dimiliki manusia, sehingga sebuah komputer dapat mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah kompleks sekalipun dengan pemikiran seperti seorang manusia. Supaya komputer dapat bertindak seperti atau serupa dengan manusia, maka komputer harus diberi bekal pengetahuan melalui proses pelatihan (training), dan mempunyai kemampuan untuk menalar.

B. Sejarah AI

dimulai sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, salah satu kisah yang terkenal adalah pementasan Rossum’s Universal Robots (R.U.R.).  Pada tahun 1920, penulis Czeh Karel Čapek mempublikasikan fiksi sains dengan judul Rossumovi Univerzální Roboti (Rossum’s Universal Robots). Cerita ini memperkenalkan istilah robot dan membuat manusia-manusia buatan yang disebut robots.

Gambar 1. Pementasan R.U.R.

Sejarah penting lainnya adalah usulan Alan Turing yang dikenal dengan nama Turing Test untuk mendefinisikan mesin yang cerdas/intelligent.

Gambar 2. Turing test.

Komputer A dapat disebut cerdas jika komputer A dan seseorang B berkomunikasi melalui bahasa alami dan orang kedua C tidak dapat mendeteksi siapa yang berkomunikasi (A atau B tersebut) adalah sebuah mesin. Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI Lab mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu Lisp, yang setelah dipublikasikan pada tahun 1960 mendominasi pembuatan program-program AI pada saat itu. Kemudian, McCarthy membuat program yang dinamakan programs with common sense. Di dalam program tersebut, dibuat rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi. Pada tahun 1959, Program komputer General Problem Solver berhasil dibuat oleh Herbert A. Simon, J.C. Shaw, dan Allen Newell. Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada tahun yang sama Nathaniel Rochester dari IBM dan para mahasiswanya merilis program AI yaitu Geometry theorem prover.

Gambar 3. John McCarthy, Bapak AI dunia.


K  C. Konsep Dasar AI

konsep dasar dari AI yaitu pembelajaran mesin (Machine Learning), pembelajaran mendalam (Deep Learning), dan jaringan saraf tiruan (Neural Network).

  •  Pembelajaran Mesin (Machine Learning)

Pembelajaran mesin adalah cabang dari AI yang bertujuan untuk memberikan mesin kemampuan dalam mempelajari tugas tanpa kode yang sudah ada. Dalam istilah yang paling sederhana, mesin tersebut akan diberikan contoh uji coba dalam jumlah yang besar untuk tugas tertentu. Ketika mesin tadi menjalani uji coba, mesin itu akan belajar dan mengadaptasi strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya, mesin pengenal gambar dapat diberikan jutaan gambar untuk dianalisis. Setelah melalui permutasian yang panjang, mesin akan memperoleh kemampuan untuk mengenali pola, bentuk, wajah, dan masih banyak lagi.

  •   Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) 

Pembelajaran mendalam adalah teknik pembelajaran mesin yang mengajarkan komputer untuk melakukan apa yang secara alami terjadi pada manusia: belajar dengan cara mencontoh. Pembelajaran mendalam adalah teknologi utama di balik mobil tanpa kemudi (driveless car). Itu memungkinkan mereka untuk mengenali tanda berhenti, atau untuk membedakan pejalan kaki dengan tiang lampu. Ini adalah kunci dari kontrol suara di perangkat konsumen seperti ponsel, tablet, TV, dan speaker hands-free. Pembelajaran mendalam mendapatkan banyak perhatian belakangan ini karena dapat mencapai hasil yang sebelumnya tidak mungkin. Dalam deep learning, model komputer belajar untuk melakukan tugas klasifikasi langsung dari gambar, teks, atau suara. Model pembelajaran yang mendalam dapat mencapai akurasi yang canggih, terkadang melebihi kinerja tingkat manusia. Model dilatih dengan menggunakan set besar data berlabel dan arsitektur jaringan saraf yang berisi banyak lapisan.

  •  Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network)

Neural Network atau juga disebut sebagai jaringan saraf tiruan adalah berbagai teknologi pembelajaran yang mendalam, yang juga berada di bawah naungan kecerdasan buatan atau AI. Neural Network adalah paradigma pemrosesan informasi yang terinspirasi dari cara sistem saraf biologis, seperti otak yang memproses informasi. Kunci elemen dari paradigma ini adalah struktur novel dari sistem pemrosesan informasi.  Neural Network dikonfigurasikan untuk aplikasi tertentu, seperti pengenalan pola atau klasifikasi data melalui proses pembelajaran. Jaringan ini terdiri dari sejumlah besar elemen pemrosesan yang sangat saling berhubungan (neuron) yang bekerja bersama untuk memecahkan masalah tertentu. Contoh aplikasi komersial yang signifikan sejak tahun 2000 meliputi pengenalan tulisan tangan untuk pemrosesan cek, transkripsi ucapan menjadi sebuah teks, analisis data, dan prediksi cuaca dan pengenalan wajah. Jaringan saraf tiruan ini terinspirasi oleh hal-hal yang kita temukan dalam biologi kita sebagai manusia. Cara Neural Network memahami sesuatu sama seperti manusia yaitu belajar dengan cara mencontoh. Model jaringan saraf menggunakan prinsip matematika dan ilmu komputer untuk meniru proses otak manusia. Jaringan saraf tiruan mencoba mensimulasikan proses sel-sel otak yang saling berhubungan erat, tetapi bukannya dibangun dari biologi, neuron-neuron ini dibangun dari kode atau biasa disebut node.

D.D. Studi Kasus AI : Intelligent Agent

AGEN CERDAS UNTUK PENENTUAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT KOPERASI SIMPAN PINJAM

Pertumbuhan koperasi dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Jumlah koperasi pada tahun 2011 tercatat sebesar 188.181. Kondisi ini meningkat 21,44. persen dibandingkan tahun 2008 yang tercatat sebanyak 154.964. Jumlah anggota koperasi tahun ini pun menanjak 12,9 persen dari capaian 2008 menjadi 30,85 juta orang. 

Koperasi Indonesia didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Anggota koperasi dapat mengajukan kredit dan kemudian memiliki kewajiban untuk membayar cicilan kredit sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Ketidakmampuan anggota koperasi untuk membayar cicilan kredit dalam jangka waktu yang telah ditentukan dapat menyebabkan kredit macet. Kondisi ini apabila dibiarkan terus-menerus dapat berpengaruh langsung terhadap likuiditas koperasi. Untuk meminimalisir resiko kredit macet maka koperasi harus melakukan analisis kelayakan sebelum memberikan kredit karena akan berpengaruh pada resiko kelancaran pengembalian kredit. Proses analisis kelayakan kredit merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan alat bantu yang cepat dan akurat untuk melakukan analisis kelayakan kredit untuk menilai debitur yang mempunyai resiko gagal bayar dan yang tidak beresiko.

Pengembangan sebuah perangkat lunak berbasis agen cerdas (Intelligent agent) merupakan sebuah paradigma baru dalam bidang komputasi kecerdasan buatan terdistribusi. Agen cerdas bekerja seperti sebuah kotak hitam (black-box) yang menerima masukan (perception) dari lingkungan dengan menggunakan sensor, kemudian bagian intelligent processing akan mengolah input tersebut sehingga dapat menghasilkan ouput berupa action.

Fokus penelitian ini adalah mengembangkan agen cerdas yang menerapkan CBR dan AlgoritmaNearest Neighbor untuk penentuan kelayakan pemberian kredit koperasi dengan lebih cepat dan akurat dalam melakukan perbandingan kasus. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen kualitatif, dengan pola one-group experiment. Desain yang digunakan yaitu one group pretest dan posttest design atau dikenal sebagai pola “sebelum dan sesudah” dengan menggunakan satu kelompok. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi: studi literatur, pemodelan CBR dan algoritma nearest neighbor, pengembangan sistem yang menerapkan CBR dan algoritmanearest neighbor untuk penentuan kelayakan kredit koperasi dan implementasi sistem. Untuk menentukan penilaian kelayakan kredit dengan penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor terlebih dahulu menganalisa data kasus kemudian menentukan atribut yang menjadi dasar dalam penentuan kelayakan kredit.Setelah itu atribut-atribut tersebut ditentukan mana yang termasuk atribut solusi (atribut tujuan) dan atribut yang digunakan dalam penentuan kelayakan kredit (atribut aktif). Atribut yang aktif tersebut kemudian ditentukan bobot nilainya, antara 0 sampai dengan 1. Nilai 0 artinya jika atribut tersebut tidak berpengaruh dalam penentuan sebuah kelayakan kredit dan sebaliknya nilai 1 jika atribut sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah kelayakan kredit.

Sebelum kredit diberikan, koperasi kredit terlebih dahulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh anggota. Kredit akan diberikan jika memenuhi ketentuan dan persyaratan serta memenuhi TUKKEPAR (Tujuan Pinjaman, Kerajinan Menabung Anggota, Kemampuan Membayar, Prestasi Pinjaman Sebelumnya dan Partisipasi Terhadap Koperasi). Penentuan kelayakan pemberian kredit didasarkan pada laporan pinjaman anggota koperasi kredit. Dalam penentuan kelayakan pemberian kredit ini dibedakan menjadi dua ukuran, yaitu :

1. Layak diberikan kredit, jika anggota dapat melakukan pembayaran tepat waktu.

2. Tidak layak diberikan kredit, jika anggota tidak memiliki kemampuan untuk membayar angsuran pokok dan atau bunga pinjaman.

3. Masing-masing atribut tersebut memiliki nilai atribut yang dijadikan penentuan dalam pengukuran

Dalam menentukan kelayakan pemberian kredit dilakukan pengukuran kedekatan kasus baru dengan data kasus yang telah ada.Untuk pengukuran kedekatan menggunakan beberapa atribut dan nilai atribut yang terkait.Yang menjadi atribut tujuan adalah kelayakan kredit.Selain atribut tujuan diberikan bobot dengan nilai antara 0 sampai dengan 1.Nilai 0 artinya jika atribut tersebut tidak berpengaruh dalam penentuan kelayakan pemberian kredit dan sebaliknya nilai 1 jika atribut sangat berpengaruh dalam menentukan kelayakan pemberian kredit. Masing-masing nilai atribut yang terkait diperbandingkan dengan memberikan bobot nilai antara 0 sampai dengan 1 sesuai dengan kedekatan antar nilai atribut.Nilai 0 artinya jika antar nilai atribut tidak memiliki kedekatan (hubungan) dan sebaliknya nilai 1 jika antar nilai atribut sangat berdekatan (berhubungan).

Dari hasil penelitian yang dilakukan dari tahap awal hingga pengujian penerapan CBR dan algoritma nearest neighbor untuk proses penentuan kelayakan pemberian kredit, didapatkan kesimpulan bahwa proses proses penentuan kelayakan pemberian kredit menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini dibuktikan dengan analisis hasil penelitian yang sebelumnya rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 18,2 menit setiap kasus sedangkan dengan menggunakan sistem rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 1,45 menit dan keakuratan hasil rata-rata sebelum menggunakan sistem adalah 70% sedangkan dengan setelah menggunakan sistem meningkat tingkat keakuratannya mencapai 90%. Pengembangan tahap CBR pada penelitian ini hanya sampai tahap retrieval, untuk penelitian selanjutnya mungkin dapat dilanjutkan dengan tahap CBR yang lainnya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA :

Saputro, M.I. dan Mardiana, T. 2015. Agen Cerdas Untuk Penentuan Kelayakan Pemberian Kredit Koperasi Simpan Pinjam. Jurnal Teknik Komputer AMIK BSI. 1(2)246-252.

Budiharto,W.2018.AI For Beginner. https://socs.binus.ac.id/files/2018/06/AI-for-Beginner-Prof.-Dr.-Widodo-Budiharto.pdf. Diakses pada tanggal 1 Desember 2020.

 

 

Komentar